Fransiskus bertemu dengan Yesus dan Injil dalam diri makhluk ciptaan hina-dina yang ada di sekitar dirinya dan dia menemukan dalam diri mereka suatu sumber kegembiraan sejati. Selama hidupnya yang relatif singkat itu Fransiskus menghadapi berbagai perjuangan, namun dia tidak pernah mundur dari keyakinannya, bahwa Injil adalah buku pedoman untuk suatu kehidupan yang penuh dan bijaksana; suatu pengaruh ilahi yang memimpin orang-orang untuk terlibat dalam dunia dengan penuh gairah, dengan semangat yang berkobar-kobar; sebuah peti harta karun yang berisikan sabda-sabda aktual dan kegembiraan abadi.